Powered By Blogger

Minggu, 18 Desember 2011

makalah viskositas dan rheologi

MAKALAH

FARMASI FISIKA
“ VISKOSITAS DAN RHEOLOGI “



Disusun oleh

Nama : Hafiizh imron s
Nim : 10014
Kelompok : IV ( Empat )

AKADEMI FARMASI KEBANGSAAN
MAKASSAR
2011

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena berkat rahmatNya dan hidayahNyasaya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Viskositas – Rheologi. Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Fisika Farmasi .
Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan sesuai dengan waktunya. Makalah ini masih jauh dari sempurna , oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini memberikan informasi bagi pembaca dan bermanfat untuk pembangunan ilmu pengetahuan bagi semua pembaca khususnya saya pribadi.

Makassar, 07 juny 2011
Penulis


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ……………………………………………………………………
KATA PENGANTAR ………………………………………………………………….
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………
BAB I PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang ………………………………………………………………
I.2 Tujuan Penulisan ……………………………………………………………
I.3 Rumusan Masalah ………………………………………………………….
BAB II PEMBAHASAN ………………………………………………………………
BAB III PENUTUP
III.1 Kesimpulan …………………………………………………………………
III.2 Saran ………………………………………………………………………..
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………..









BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang
Salah satu praktikum dalam Fisika Farmasi adalah Viskositas & Rheologi. Viskositas adalah ukuran resistensi zat cair untuk mengalir sedangkan Rheologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang sifat zat cair atau deformasi zat padat. Praktikum ini membahas masalah cara perhitungan Viskositas dengan menggunakan alat tertentu yang dikenal dengan nama Viscometer.
Beberapa alat yang biasa digunakan, yaitu Viscometer Ostwald, Viscometer Bola Jatuh, Viscometer “Cup” dan “Bob” serta Viscometer kerucut dan lempeng . Sebenarnya nilai Viskositas sudah ada Dalam literarul tapi terkadang terjadi perbedaan nilai tergantung dari kondisi zat tersebut.
Beberapa tahun terakhir ini, prinsip dasar reologi telah digunakan dalam penyelidikan cat, tinta, berbagai adonan, bahan – bahan untuk pembuat jalan, kosmetik, produk hasil peternakan, serta bahan – bahan lain. Terkadang dalam literatul tidak dicantumkan nilai viscositas atau terkadang senyawa tersebut nilai viskositasnya tidak sesuai dengan literatul. Oleh karena itu kita sebagai mahasiswa farmasi harus mampu menghitung nilai viskositas suatu zat.


I.2 Tujuan Penulisan
1. Mengetahui apa itu Viskositas dan Rheologi
2. Mengetahui tipe – tipe Viscometer
3. Mengetahui aliran dan deformasi

I.3 Rumusan Masalah
1. Pengertian Viscositas & Rheologi
2. Tipe – tipe Viscometer
3. Tipe aliran dan deformasi





BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian
Viskositas adalah sebuah ukuran penolakan sebuah fluid terhadap perubahan bentuk dibawah tekanan shear. Viskometer merupakan ukuran resistensi zat cair untuk mengalir, sedangkan rheologi merupakan ilmu yang mempelajari sifat zat cair atau deformasi zat padat. Biasanya Viscometer diterima sebagai “ Kekentalan “, atau penolakan terhadap penuangan. Viscositas menggambarkan penolakan dalam fluid kepada aliran dan dapat dipikir sebagai sebuah cara untuk mengukur gesekan fluid. Air memiliki viskositas rendah, sedankan minyak sayur memiliki Viskositas tinggi.
Rheologi adalah ilmu adalah ilmu yang mempelajari tentang aliran zat cair dan deformasi zat padat. Rheologi erat kaitannya dengan viskositas. Dalam bidang farmasi, prinsip – prinsip rheologi diaplikasikan dalam pembuatan krim, suspense, emulsi, lotion, pasta, penyalut tablet, dll. Selain itu, prinsip rheologi digunakan untuk karakterisasi produk sediaan farmasi (Dosage Form) sebagai penjamin kualitas yang sama untuk setiap batch. Rheologi juga meliputi pencampuran aliran dari bahan, penuangan, pengeluaran dari tube, atau pelewatan dari jarum suntik. Rheologi dari suatu zat tertentu dapat mempengaruhi penerimaan obatbagi pasien, stabilitas fisika obat, bahkan ketersediaan hayati dalam tubuh (bioavailability). Sehingga viskositas telah terbukti dapat mempengauhi laju absorbsi obat dalam tubuh.
2. Beberapa tipe Viscometer yang digunakan
1. Viscometer kapiler / Ostwald
Viskositas dari cairan yang ditentukan dengan mengukur waktu yang dibutuhkan bagi cairan tersebut untuk lewat antara 2 tanda ketika mengalir karena gravitasi melalui viscometer Ostwald. Waktu alir dari cairan yang diuji dibandingkan dengan waktu yang dibutuhkan bagi suatu zat yang viskositasnya sudah diketahui (biasanya air) untuk lewat 2 tanda tersebut.
2. Viscometer Hoppler
Berdasarkan hukum Stokes pada kecepatan bola maksimum, terjadi keseimbangan sehingga gaya gesek = gaya berat – gaya Archimedes. Prinsip kerjanya adalah menggelindingkan bola (yang terbuat dari kaca) melalui tabung gelas yang berisi zat cair yang diselidiki. Kecepatan jatuhnya bola merupakan fungsi dari harga resiprok sampel.
3. Viscometer Cup dan Bob
Prinsip kerjanya simple digeser dalam ruangan antara dinding luar dari bob dan dinding dalam dari cup dimana bob masuk persis ditengah – tengah. Kelemahan viscometer ini adalah terjadinya aliran sumbat yang disebabkan geseran yang tinggi di sepanjang keliling bagian tube sehingga menyebabkan penurunan konsentrasi ini menyebabkan bagian tengah zat yang ditekan keluar memadat.
4. Viscometer Cone dan Plate
Cara pemakaiannya dengan cara sampel ditempatkan ditengah – tengah papan, kemudian dinaikan sehingga posisi dibawah kerucut. Kerucut digerakan oleh motor dengan bermacam kecepatan dan sampelnya digeser kedalam ruang semitransparan yang diam dan kemudian kerucut yang berputar.
3. Tipe Aliran & Deformasi
1. SISTEM NEWTON
Rate of shear (D) dv/dr untuk menyatakan perbedaan kecepatan (dv) antara dua bidang cairan yan dipisahkan oleh jarak yang sangat kecil (dr). Sharing stress ( T atau F ) F’/A untuk menyatakan gaya per satuan luas yang diperlukan untuk menyebabkan aliran.
F’/A = ƞ dv/dr
Ƞ = F’/A = F
dv/dr G
Viskositas ƞ merupakan perbandingan antara sharing stress F’/A dan Rate of shear dv/dr. Satuan viskositas adalah poise atau dyne detik cm -2 Fluiditas merupakan kebalikan dari viskositas. Satuan fluiditas adalah centipoise (cps). 1cps = 0,01poise

Pengaruh Suhu tehadap viskositas
RUMUS ARRHENIUS :
h = A.e Ev/RT
A = konstanta tergantung pada berat molekul dan molar volume cairan
Ev =Energi aktifasi yang diperlukan untuk menginisiasi aliran antar molekul (http://pescaprae.blogspot.com/2009/05/jenis-koagulan.html)
2. SISTEM NON-NEWTONIAN
1. Aliran Plastis
Kurva aliran plastis tidak melalui titik (0,0) tapi memotong sumbu sharing stress (atau akan memotong jika bagian lurus dari kurva tersebut diekstrapolasikan ke sumbu) pada suatu titik tertentu yang dikenal dengan sebagai harga yield.
U = ( F – f )
G
U adalah Viskositas plastis , dan f adalah yield value

2. Aliran Pseudoplastis
Aliran Pseudoplastis ditunjukan oleh beberapa bahan farmasi yaitu gom arab dan sintesis seperti dispersi cair dari tragakan, natrium alginat, metal selulosa, dan natrium karboksimetil selulosa. Aliran pseudoplastis diperlihatkan oleh polimer – polimer dalam larutan , hal ini berkebalikan dengan system plastis, yang tersusun dari partikel – partikel tersuspensi dalam emulsi. Kurva untuk aliran pseudoplastis dimulai dari (0,0) , tidak ada yield value dan bukan suatu harga tunggal.
3. Aliran Dilantan
Aliran Dilatan terjadi pada suspensi yang memiliki preentase zat padat terdispersi dengan konsentrasi tinggi. Terjadi peningkatan daya hambat untuk mengalir ( viskositas ) dengan meningkatnya rate of shear . Pada keadaan istirahat, partikel – partikel tersebut tersusun rapat dengan volume antar partikel pada keadaan minimum.




BAB III
PENUTUP

III.1 Kesimpulan
Viskositas adalah sebuah ukuran penolakan sebuah fluid terhadap perubahan bentuk dibawah tekanan shear. Viskometer merupakan ukuran resistensi zat cair untuk mengalir sedangkan rheologi merupakan ilmu yang mempelajari sifat zat cair atau deformasi zat padat.
Viscometer yang biasa digunakan adalah Viscometer Kapiler / Ostwald, Viscometer Hoppler, Viscometer Cup dan Bob , dan Viscometer Cone & Plate.

III.2 Saran
Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca dan saya harap kritik dan sarannya.





DAFTAR PUSTAKA

1. Martin, A.N., J. Swarbrick, A. Cammarata. 2006. Physical Pharmacy, 5th ed. Philadelphia : Lea & Febiger
2. http://farmasiforyou.wordpress.com/2008/11/24/rheologi/
3. http://pescaprae.blogspot.com/2009/05/jenis-koagulan.html
4. Lecture Note “ Rheologi “ by Dr.rer.nat. Sundani Nurono Soewandhi, School of Pharmacy ITB

Tidak ada komentar:

Posting Komentar